Jumat, 28 Juni 2013

FF Kyuhyun : Still Loving You (Straight)



STILL LOVING YOU
Author : Icha Z. Octavianna (SanSan) / @KENzeira
Facebook : http://www.facebook.com/icha.z.octavianna
Cast :
-          Kyuhyun as Cho Kyuhyun
-          Yura as Hwang Ji Hyun
Rating : PG16
Genre : Romance & Hurt/Comfort
Disclaimer : Characters belongs to themselves, God, their parents, and whatever~
—Inspiration by A Beautiful Mind—
Happy Reading
.
.
.
Kita hanya semu, berdiam di balik hari selanjutnya.
Walau kau membisu, waktu tetap berjalan apa adanya.
Kita hanya takdir, tinggal di atas detik yang berlalu.
Walau kau berpaling, aku tetap berdiam mengikutimu.
Kita hanya angan, untuk akal sehat dan keseimbangan.
Walau kau membatu, kanvasku tetap lukiskan wajahmu.
Kita hanya hidup, berjalan dengan pikir dan perasaan.
Tak perduli kau berbeda, aku tetap disini dan mencinta.
.                                   
.
.
Laki-laki dengan postur tubuh tinggi itu berdiri di depan pintu, sebuah pintu yang terbuat dari kayu dengan ukiran indah yang menghubungkannya dengan sebuah ruangan. Cho Kyuhyun—nama laki-laki itu—hanya diam terpaku tanpa ada niatan untuk menekan handle pintu. Tidak, ia bukan tidak berniat, hanya saja ia masih perlu mengumpulkan energinya untuk menghadapi seseorang di balik pintu itu.
Kyuhyun menghela nafas panjang untuk ia hembuskan perlahan. Setelah dirasa mampu menghadapi sosok kecintaannya, ia pun tersenyum lebar dan menekan handle pintu tersebut.
Sosok cantik yang tengah duduk di tepi ranjang itu memandang kosong pada sebuah objek, seolah objek itu adalah hal yang paling menarik di dunia. Yeah… Di dunianya. Laki-laki itu tetap mempertahankan senyumannya, lalu ia melangkah menghampiri perempuannya dan duduk di sampingnya.
“Kau sedang apa, sayang?” tanya Kyuhyun sambil memeluk gadis cantik yang berstatus sebagai istrinya itu. Tak ada jawaban yang sangat ingin di dengar Kyuhyun. Hwang Ji Hyun—nama perempuan itu—bahkan tak merespon pelukan yang disuguhkan laki-laki di sampingnya. Ji Hyun hanya diam seribu bahasa, bak boneka tak memiliki nyawa.
“Apa kau menikmati pagi hari yang indah ini, hm? Kau menyukai hujan, bukan? Lihatlah keluar jendela, sayang. Hujan rindu saat di mana mata indahmu terpaku memandangnya. Terlebih saat kau mencoba menghitung rintik-rintiknya. Tidakkah kau rindu saat-saat seperti itu?” Kyuhyun tak menyerah. Ia selalu mencoba mengajak bicara perempuan yang sudah tiga tahun menjadi istrinya itu.
Dan hasilnya selalu seperti ini. Tak ada respon sedikitpun. Hwang Ji Hyun tetap bergelut dengan dunianya, tanpa peduli lingkungan sekitarnya. Ia tetap menjadi boneka cantik yang kehilangan jiwanya—sekalipun raganya masih di sana.
Kyuhyun menggenggam jemari kecil itu, sesekali ia memainkannya, mengusapnya, bahkan menciuminya. Entahlah… Tangan milik laki-laki itu kini bergetar seiring dengan bahunya yang juga bergetar. Sekuat tenaga Kyuhyun menahan air matanya untuk tidak mengalir saat itu juga. Ia berusaha menahan isakannya dengan menggigit bibir bawahnya.
Pikirannya melayang ke masa lalu. Masa di mana perempuan kecintaannya masih bisa tersenyum, tertawa, dan selalu ceria. Masa yang Kyuhyun asumsikan sebagai masa paling bahagia dalam hidupnya.
Hwang Ji Hyun yang rajin membuat berantakan seluruh dapurnya, entah itu di pagi hari maupun malam hari. Perempuan yang selalu membuatkan masakan dengan rasa paling aneh untuknya, perempuan yang terbiasa menarik selimut tebalnya ketika matahari sudah meninggi, perempuan yang selalu ada untuknya, selalu ada untuk Cho Kyuhyun.
Setiap suara jernih tawa gadis itu membuat Kyuhyun candu, membuat laki-laki itu selalu merindu. Namun, sekarang semua itu masa lalu. Karena kini Ji Hyun-nya sudah seperti boneka kayu. Tak dapat merespon apapun yang Kyuhyun mau.
Semua ini karena sebuah insiden kecelakaan yang mengenaskan. Saat di mana Kyuhyun dan Ji Hyun bersama dalam satu mobil. Mobil tersebut dikemudikan oleh Kyuhyun, dan dalam hitungan detik semua kebahagiaan itu lenyap seketika.
Laki-laki itu—Cho Kyuhyun hanya mengalami memar-memar. Lain halnya dengan sang istri, Ji Hyun mengalami Stupor Katatonik. Disfungsi otak yang terjadi akibat hantaman keras di bagian kepalanya dan trauma berat yang dialaminya. Stupor Katatonik dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana di penderita tidak bergerak sama sekali dan gejala-gejala psikomotor lainnya.
Selama hari-hari yang menyakitkan itu, Kyuhyun hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Semuanya ia salahkan pada diri sendiri. Ia berpendapat bahwa kecelakaan itu karena kelalaiannya, meski sesungguhnya semua itu murni karena kecelakaan lalu lintas. Satu bulan penuh laki-laki itu mengurung diri di dalam kamarnya, menyelami nasib dalam hidupnya yang entah kenapa tidak seberuntung kebanyakan orang.
Ibunya tak bisa memberi dukungan banyak, wanita setengah abad itu hanya bisa mengingatkan putranya untuk tidak melupakan makan. Selama satu bulan itulah sang ibu melayani segala keperluan putranya.
Waktu yang terasa seperti kura-kura yang lamban berjalan itu tak kunjung mengembalikan Ji Hyun keluar dari penderitaannya. Satu tahun sudah semuanya berlalu. Gadis itu tetap seperti batu. Bahkan sepoi angin yang masuk dari jendela dan memainkan anak rambutnya pun tak membuatnya terganggu.
Cho Kyuhyun menangkup wajah Ji Hyun, membuat dua wajah itu saling berhadapan. Mata indah itu kini terarah padanya, namun kekosongan masih tersimpan di sana. Laki-laki itu seolah sedang bercermin, memandang bayangan dirinya yang terefleksi dalam permukaan mata indah milik Ji Hyun.
“Apakah kau tahu, sayang? Ibu ingin aku menikah lagi. Ia masih mengharapkan seorang cucu dari putra bungsunya—dariku. Tetapi… dengan tegas kukatakan, aku tak bisa menikah dengan gadis lain. Tak perduli gadis itu secantik bidadari, karena seperti apapun gadis pilihan ibu, kau tetap bidadari untukku.” Rupanya Kyuhyun masih berusaha mengajak bicara istrinya.
Entahlah… Sudah beribu kalimat yang Kyuhyun keluarkan untuk memanggil Ji Hyun dari dunianya—sejak ia mulai memberanikan diri menghadapi istrinya. Namun, sang dewi fortuna tak kunjung memberikan sepercik keberuntungannya.
Laki-laki itu tersenyum hangat, senyum yang membuat gadis manapun luluh lantak. Dengan gerakan perlahan ia mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir kasual Ji Hyun. Sepasang membran mukosa itu terasa dingin di bibir Kyuhyun. Laki-laki itu mencoba membuatnya menjadi hangat. Ia memberikan ciumannya yang lembut tanpa menuntut.
Cho Kyuhyun melepas pagutannya. Sepasang manik hitamnya kembali memandang wajah cantik istrinya.
“Aku tak memaksamu bicara, sayang. Karena aku tahu, dalam diampun kau masih mendengarku.” Kyuhyun membuang nafas sejenak lalu meraih bahu Ji Hyun untuk ia bawa kembali dalam kehangatan sebuah pelukan.
“Kau, Hwang Ji Hyun, kau tetap bidadariku. Kau hanya sedang terluka karena aku mematahkan sayapmu. Setidaknya itu lebih baik dari pada aku kehilanganmu seumur hidupku. Tak perduli seberapa lama aku menunggumu, aku akan tetap di sini—di sampingmu. Akan tetap mencintai Ji Hyun-ku. Aku masih dan akan tetap mencintaimu.”
Hening sejenak.
“Hm,”
Kyuhyun tertegun. Barusan Ji Hyun meresponnya meski hanya sebuah gumaman. Laki-laki itu mengeratkan pelukannya. Air matanya meleleh saat itu juga bersamaan dengan kebahagiaan yang ia yakin agar segera kembali menjamah hidupnya.

—END—

SanSan’s Note: Kesamaan tempat, ide cerita, dan pengaturan kata-kata merupakan ketidaksengajaan semata. Fanfict ini terinspirasi dari salah satu film dengan perbedaan cerita dan pengangkatan tokoh peran utama. RCL? ^^
Friday, May 10, 2013
—SanSan—

3 komentar:

  1. GILA!!!! ff sebagus ini nggak ada yang komment. yang bener ajaaa ini mah bagus bangeeeettttttt huaaaaa kata2nya rapi. tata bahassanya full baku. nggak rampung sama sekali. keren dehh
    ngengomong. aku baru nemu blog ini... aku langsung suka sama ceritanya. sedih-sedih bikin geregetan gimanaaaa gitu. ekekek
    dapat ide dari pilm apa, ya? *kepo
    aku suka. gimana kalau dibikin sekuell??? semisal saat-saat kebahagiaan mereka gituuu *apeng

    ngengomong... hebat lahh pokoknya. aku suka. like it ^^

    BalasHapus
  2. GILA!!!! ff sebagus ini nggak ada yang komment. yang bener ajaaa ini mah bagus bangeeeettttttt huaaaaa kata2nya rapi. tata bahassanya full baku. nggak rampung sama sekali. keren dehh
    ngengomong. aku baru nemu blog ini... aku langsung suka sama ceritanya. sedih-sedih bikin geregetan gimanaaaa gitu. ekekek
    dapat ide dari pilm apa, ya? *kepo
    aku suka. gimana kalau dibikin sekuell??? semisal saat-saat kebahagiaan mereka gituuu *apeng

    ngengomong... hebat lahh pokoknya. aku suka. like it ^^

    BalasHapus
  3. Ceritanya ngegantung, sequel dong jeball

    BalasHapus